Cerita Untuk Yang Lagi Galau
Malam ini gak sengaja
ndengerin lagu temen sebelah yang playlistnya
lagunya band The Rain, yaitu Terlalu Indah. Dari playlisnya sih si doi lagi galau. Gak tahu lagi galau apa, padahal
setahuku, di lagi gak punya gebetan. Tapi lama-lama Aku ndengerin lagu tadi,
enak juga musiknya, terus kata-kataya simpel dan ringan untuk didengerin dan
diresapi, terutama sama para galauers.
Dalam lagunya yang
berjudul Terlalu Indah, The Rain bercerita tentang perpisahan pasangan yang sudah
lama menjalin kasih. Mereka berdua memutuskan untuk berpisah karena suatu hal.
Si Cewek masih belum rela untuk berpisah karena perjalan cinta mereka yang
panjang harus berpisah samapai disini. Dalam liriknya, si Cowok mencoba untuk
memberikan pengertian kepada si Cewek jika “kita harus menerima bahwa memang
tak ada kisah yang bisa sempurna seperti yang selalu diimpikan dan mimpi tak
selalu jadi kenyataan.” Mungkin dalam suatu jalinan kasih, “ada awal dan ada
akhirnya yg mungkin tak dapat terurai semua ada duka, ada bahagia yg mungkin
tak akan pernah terlupa dan hatiku berkata
Meski keputusan untuk berpisah itu sangat
berat bagi keduanya, tapi pilihan tersebut, menurut mereka, adalah pilihan yang
terbaik. Dan pasangan kekasih ini harus menerima kenyataan jika perjalanan
cinta mereka yang indah harus berakhir sampai disini. Tetapi si Cowok mencoba
untuk legawa terhadap keputusan kandasnya perjalanan cinta mereka berdua. Hal
tersebut terlihat dari lirik berikut ; “Selamat jalan kekasih manis yang
berujung perih.” “Kisah yang sungguh terlalu indah kini semua berakhir sudah.” “Selamat
jalan kekasih walau teramat sangat perih.” “Namun aku pasti coba untuk jalani
ini semua.”
Coba kita cari tahu,
galau itu apa. Menurut Fandi Sido (2012), "Galau" bisa diartikan
sebagai sedih, gelisah, bingung, bimbang, dan sebagainya, Tentu banyak yang
menyimpan definisi pribadi tentang kata "galau". Perputaran topik
perbincangan masalah satu ini di media-media sosial sangatlah cair dan riuh.
Dari sekadar curahan hati hingga tulisan puitis berbentuk prosa, banyak orang
mendefinisikan "galau" sebagai sebuah bentuk perasaan yang kurang
nyaman, sedih, gelisah, menyesal, bingung, dan sebagainya.
"Galau" ini termasuk
golongan kata-kata "baru" yang perlu dijelaskan secara tepat dan
definitif kepada publik. Mulai dari makna sebenarnya, hingga ke makna-makna
turunan. Akan sangat disayangkan jika nantinya kata baru dikenal tersebut
kemudian menjadi istilah yang digunakan di banyak bidang, termasuk bisnis
periklanan, dalam kapasitasnya sebagai istilah publik yang definitif-relatif,
bisa diartikan apa saja oleh siapa saja. Padahal, kita masih punya KBBI sebagai
panduan penentuan arti kata.
"Galau" kalau
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk
beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran); ke·ga·lau·an n sifat
(keadaan hal) galau
Nah, dari bahan referensi
di atas, bisa kita simpulkan sementara bahwa pada kenyataannya, "galau"
lebih dekat artinya dengan kegiatan beramai-ramai, atau dalam kamus disebut
"sibuk beramai-ramai". Galau digolongkan sebagai adjektiva, artinya
kata sifat yang biasanya ikut pada sebuah subjek berupa nomina. Sedangkan,
satu-satunya pengertian yang menyangkut kondisi psikologis, adalah keadaan
"kacau tidak keruan" yang lebih tepat dirujuk kepada keadaan pikiran.
Kalau menurut id.answers
(2012), Galau merupakan perasaan tidak tenang di dalam hati dan pikiran
manusia, perasaan tidak tenang ini bisa disebbkan oleh perasaan sakit hati,
kecemburuan,ketegangan saat harus menghadapi sesuatu dan beban pikiran, ketika
seseorang memiliki masalah tersebut biasanya akan berujung pada kegalauan. Ketika
seseorang sakit hati, maka perasaannya akan tidak enak dan tidak tenang, hal
ini mempengaruhi emosional seseorang, dalam kondisi seperti ini pikiran
seseorang sangat sulit untuk digunakan & dikendalikan, emosional seseorang
akan mendominasi diri mereka, hingga terkadang butuh bantuan dari orang lain
untuk menyetabilkan emosional orang tersebut sehingga keadaan pikirannya dapat
kembali normal dan seimbang dengan proporsi emosionalnya Ketika cemburu
seseorang akan merasa gelisah karena emosional mereka menggerakkan pikiran
untuk berpikir keras dan mereka2 kejadian, menganalisa dan menyimpulkan secara
sepihak berdasarkan apa yang mereka liat & rasakan, disini pikiran murni
dikendalikan oleh kondisi emosioanl, dengan kata lain pikiran bekerja 100%
mendukung perasaannya pada saat itu, sehingga cara kerjanya pun tidak optimal
sehingga banyak faktor2 yang diabaikan dalam menganalisis dan mengolah data
atas kejadian yang mereka alami. Ketika seseorang harus menghadapi sesuatu yang
baru / ia belum siap, biasanya pikiran akan dipenuhi dengan rencana2 dan
pertimbangan antara kesuksesan dan kegagalan, sehinga persaan akan dihantui
oleh ketakutan akan kegagalan, hal ini yang menyebabkan perasaan gelisah dan
pikiran tidak tenang yang menyebabkan kegalauan beban pikiran, ketika seseorang
didalam pikirannya dibebani masalah2 yang belum terpecahkan, maka disitu akan
timbul kekawatiran yang menyebabkan perasaannya akan menjadi gelisah yang
menyebabkan kegalauan yang bisa juga dibilang stress.
Secara bahasa, memang
tidak salah jika "galau" disejajarkan artinya dengan keadaan mental sementara
yang tidak tenang, sedih, dan sebagainya seperti selama ini kita dengar dari
banyak media. Hanya saja, pemekaran arti lain yang dalam kamus lebih
diutamakan, bisa dipahami sebagai bagian dari pemaknaan kata.
Bagaimana guys, para
penggalau? Sudah menemukan cara untuk menghilangkan galau kalian? Coba dengerin
lagunya The Rain yang Terlalu Indah, biar galau loe tambah parah, hahaha
Referensi:
Comments
Post a Comment