Menikmati Secangkir Kopi

Menikmati secangkir kopi bagiku merupakan salah satu kebutuhan yang serasa tidak lengkap kalo sehari gak nyruput kopi. Menikmati kopi serasa ngobrol sama wanita cantik. Bagaimana tidak, setiap sruput kopi bisa menenangkan pikiran dan jiwa. Selain itu, dari sesruput kopi, kita mencari paseduluran di warung kopi (warkop). Mesti tidak kenal siapa mereka, tapi sesruput kopi bisa menjadi arti jalinan antar penikmat kopi. Karena warkop dan kopi merupakan hal yang sangat berharga yang bisa dinikmati di tengah semakin individualisme kehidupan modern.
Di jaman modern seperti ini, disaat banyak orang menggilai gadget yang semakin acuh tak acuh pada sekitarnya, warkop menjadi alternatif tempat berinteraksi. Di warkop, kita bisa ngomong ngalor-ngidul, sendau gurau, ngobrol sampek ngakak. Bahkan di warkop, dengan ditemani secangkir kopi, kita bisa ngobrolin banyak hal, mulai dari kerjaan, masalah pribadi, hubungan dengan pasangan sampai ngobrol yang benar-benar dari hati. Warkop memang tempat yang tidak mengenal kasta dan pekerjaan. Mulai dari yang berduit sampai yang hampir gak punya duit, bisa nongkrong sesuka hati di tempat ini. Dari secangkir kopi di warkoplah, kita memahami bagaimana senangnya seseorang, bagaimana rileksnya seseorang dari segala kejenuhan, kepedihan dan permasalahan yang dihadapi. Maka Aku tidak akan bingung untuk mencari kenalan selama warkop masih bergentayangan di tempat-tempat yang Aku kunjungi.
Sekedar info, Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mencatat bahwa konsumsi kopi orang Indonesia terus naik sejak tahun empat tahun silam. Hal ini terungkap dari hasil survei asosiasi terkait kebutuhan kopi yang naik sebesar 36 persen sejak tahun 2010 hingga 2014. Menurut data AEKI, pada 2010 konsumsi kopi Indonesia mencapai 800 gram per kapita dengan total kebutuhan kopi mencapai 190 ribu ton. Sedangkan pada 2014, konsumsi kopi Indonesia telah mencapai 1,03 kilogram per kapita dengan kebutuhan kopi mencapai 260 ribu ton. Maka gak salah kalo di Indonesia, nyeruput kopi merupakan salah satu tradisi yang semain hari semakin di gandrungi masyarakat.

Oh iya, ada salah satu tagline di salah satu warkop tongkronganku yang membuat Aku agak tersontak. Kira-kira begini tulisannnya, “hidup itu bagaikan sepahit kopi, semakin pahit semakin mantap rasanya”. Karena kopi merupakan salah satu teman yang bisa melepaskan kegundah-gulana yang dihadapi. Dimanapun tempatnya, secangkir kopi bisa menenangkan. Warkop ditemani secangkir kopi menjadi sebuah oase kehidupan sosial ditengah-tengah zaman yang semakin individualis. Padahla semua tahu jika Indonesia sebagai negara penganut adat ketimuran yang terkenal di dunia luar sebagai bangsa yang ramah dan suka bersosialisasi.

Comments

Popular Posts